Harga Tembakau Virginia Naik ?

Kepala Bidang Perkebunan A. Mirza Sophian/ist

Lombok Timur - Brdasarkan hasil rapat Dinas Pertanian dan Perkebunan bersama dengan Para petani dan Perusahaan, Harga tembakau Virginia diprediksi akan mengalami kenaikan. 

Kenaikan harga ini bervariasi dari angka 15 sampai dengan 20 persen. 

Kepala Bidang Perkebunan pada dinas pertanian dan Perkebunan, Ahmad Mirza Sophian saat diwawancarai belum lama ini mengatakan permintaan pasar tahun ini cenderung tinggi sehingga harga tembakau meningkat. 

"Kita prediksi tahun ini harga tembakau petani naik, Karena permintaan pasar tahun lalu sedikit, akibatnya  stok pabrik rokok tahun ini berkurang" terang Mirza

Meski demikian,  pada pertengahan tahun petani cukup mengalami kesulitan dengan besarnya curah hujan. ada sekitar 400 HA lahan pertani yang terdampak dan mengakibatkan tanaman tersebut pertumbuhannya terganggu. 

Mirza sebelumnya telah meminta petani lebih waspada terhadap kondisi cuaca yang dikategorikan musim kemarau basah oleh BMKG dengan menerapkan sistem pertanian yang ramah terhadap cuaca.

"Petani bisa mengantisipasi cuaca tersebut dengan menerapkan teknis yang ramah cuaca dengan membuat parit keliling, bedengan yang tinggi dan saluran irigasi yang baik" ujar Mirza.

Namun Ia optimis petani pada tahun ini tidak akan gagal panen meski ada dampak dari cuaca yang menyebabkan kualitas tembakau berkurang.

"InsyaAllah petani tahun ini bergairah memanen hasil tembakau. Walaupun terdpat kualitas yang menurun namun perusahaan rokok saat ini tetap menerima walaupun grade rendah" Imbuhnya

Berbeda dengan Dinas Pertanian, ,Salah satu Petani Tembakau di Desa Pene Kecamatan Jerowaru, Fauzan menilai kenaikan harga pada tembakau belum bisa menjamin petani tembakau bersenang dikarenakan kenaikan harga tembakau diikuti pula dengan kenaikan harga produksi.

"Masih terlalu dini kalau kita bilang kita untung, Biaya produksi masih tinggi ditambah dengan kualitas tembakau yang menurun akibat cuaca yang juga mempengaruhi harga" Jelasnya

Ia juga mengatakan, memang sejak dulu dulu tembakau grade rendah memang tetap bisa dijual, namun, pabrik cenderung membeli dengan harga semaunya.

"Biasanya harga cenderung naik menjelang akhir masa panen tetapi saat itu kita sudah susah juga mendapatkan tembakau" terang Fauzan. (fp)

0 Komentar